This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 12 Desember 2024

Tutorial Metode Jarimatika, Cara Berhitung Cepat Dengan 10 Jari

Apa yang Dimaksud dengan Jarimatika? Yuk Kenali Metode Berhitung Cepat Ini!

Metode Jarimatika diperkenalkan oleh Septi Peni Wulandani. Metode berhitung ini hanya menggunakan 10 jari saja. Akan tetapi hasil penghitungan bisa didapatkan secara cepat. Metode ini sering kali diajarkan pada anak-anak seperti anak SD. Agar mereka bisa melakukan hitungan dasar dengan cara menyenangkan. 


Sebelumnya, anak-anak harus diajarkan tentang konsep bilangan dan operasi hitung dasar terlebih dulu. Supaya pemahaman dasar anak terbentuk. Setelah itu, metode Jarimatika bisa diajarkan pada anak.


Perlu diperhatikan, metode ini hanya cocok dipakai untuk melakukan hitungan dasar tapi bisa dengan bilangan angka yang banyak. Untuk penghitungan matematika yang lebih rumit, sebaiknya gunakan metode lainnya. Pada dasarnya, metode Jarimatika memang dirancang untuk memudahkan anak-anak memahami penghitungan matematika dasar ya.


Ketahui Usia yang Tepat Mengenalkan Metode Jarimatika Pada Anak

Anak umur 4 tahun sudah bisa mempelajari metode Jarimatika. Ini bisa jadi metode belajar berhitung alternatif. Alih-alih cuma belajar lewat buku, anak diajak untuk berhitung dengan cara seru.


Latih anak untuk belajar Jarimatika secara bertahap. Untuk tahap awal, anak bisa diajari konsep pengurangan dan penjumlahan sederhana. Untuk level kedua, ajarkan tentang konsep pengurangan dan penjumlahan  dengan dua digit angka. 


Lakukan level kedua ketika anak sudah berumur 5-6 tahun. Jadi, anak TK sudah bisa menerapkan cara mudah belajar berhitung ini. Bahkan tak sedikit sekolah TK yang mengajarkan materi pelajaran Jarimatika.


Kemudian, tingkatkan ke level ketiga yakni dengan mengajarkan konsep perkalian dan pembagian. Terakhir, kenalkan konsep fun mathematic (matematika yang menyenangkan) pada anak.


Selain metode Jarimatika, metode Sempoa juga cukup populer dalam penghitungan matematika. Keduanya hampir mirip, yakni mengutamakan penghitungan cepat dalam waktu singkat. Namun bukan berarti keduanya sama. 


Perbedaan jarimatika dan sempoa terletak pada mediumnya. Jarimatika hanya menggunakan 10 jari tangan untuk menghitung. Tidak ada proses membayangkan alat karena metode ini tidak dirancang untuk membebani otak. Sedangkan menghitung dengan metode sempoa memerlukan alat. 


Bagaimana Cara Menghitung dengan Jarimatika?

Tak susah jika Yupiers ingin menghitung dengan cepat. Caranya, pakai metode Jarimatika saja. Sebelum memahami tekniknya, pahami dulu prinsip metode berhitung ini.


Prinsip Dasar Metode Jarimatika

Metode Jarimatika memiliki prinsip dasar yang harus dikuasai. Prinsipnya cukup mudah dipahami. Pertama, lima jari di tangan kanan adalah angka satuan. Kedua, lima jari di tangan kiri melambangkan angka puluhan.


Prinsip Dasar Metode Jarimatika tangan kanan



Jempol adalah angka 5 atau 1

Jempol dan telunjuk berarti angka 6 atau 2

Jempol, telunjuk, dan jari tengah adalah angka 7 atau 3

Jempol, telunjuk, jari tengah, dan jari manis adalah angka 8 atau 4

Kelima jari di tangan kanan melambangkan angka 9

Sementara itu, kelima jari di tangan kiri memiliki arti tersendiri.

Prinsip Dasar Metode Jarimatika tangan kiri



Jempol adalah angka 50 atau 10

Jempol dan jari telunjuk  adalah angka 60 atau 20

Jempol, jari telunjuk, dan jari tengah adalah angka 70 atau 30

Jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis adalah angka 80 atau 40

Kelima jari di tangan kiri adalah angka 90

Ingat prinsip dasar tersebut ya. Bagaimana jika tangan kiri diibaratkan angka satuan dan tangan kanan diibaratkan angka puluhan? Tidak masalah ya. Yang terpenting salah satu tangan harus menunjukkan angka satuan atau puluhan.


Setelah memahami prinsip di atas, coba berhitung dengan metode Jarimatika. Tak perlu buru-buru, berlatihlah dengan soal yang sederhana dulu, misalnya mulai dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian.


Contoh Berhitung Metode Jarimatika dalam Penjumlahan

Berapa hasil  penjumlahan 5 + 71?


Langkah-langkah perhitungan menggunakan jarimatika:


Coba buka jari tangan sesuai hitungan di bawah ini.

Jempol kanan adalah angka 5

Jempol + telunjuk + jari tengah di tangan kiri adalah 70

Dua jari di tangan kanan adalah angka 5 + 1

Maka hasilnya, tangan kiri + tangan kanan

70 + 5 + 1 =76

Contoh Berhitung Metode Jarimatika dalam Pengurangan

Berapa hasil pengurangan 28 - 12 - 6?


Langkah-langkah perhitungannya:


Buka jari telunjuk dan jari tengah di tangan kiri. Angkat jempol, telunjuk, jari tengah, dan jari manis di tangan kanan.

Kemudian, lakukan pengurangan dengan menutup jari tengah kiri. Jari tengah dan jari manis di tangan kanan ditutup.

Tutup juga jari telunjuk dan jempol di tangan kanan. Hasilnya, tersisa telunjuk di tangan kiri yang berarti angka 10.

Contoh Berhitung Metode Jarimatika dalam Perkalian

Contoh Berhitung Metode Jarimatika dalam Pembagian

Berapa hasil pembagian 60:5?


Jawabannya:


Angkat kelima jari tangan kiri dan jempol tangan kanan. Kemudian, angka 6 jari dikali dengan 2. Hasilnya adalah 12.

Contoh Berhitung Metode Jarimatika dalam Perkalian 

Berapa hasil perkalian 3 x 2?


Jawabannya:


Buka semua jari tangan. Kemudian, tutup dua jari sebanyak tiga kali. Hasilnya, tersisa 4 jari terangkat dan 6 jari tertutup.

Hasil perkalian tersebut adalah 6. Hitung jari yang tertutup ya.

Keuntungan dan Manfaat Berhitung Menggunakan Jarimatika

Setelah kemunculan metode Jarimatika, proses berhitung memang bisa lebih cepat. Namun, ada beberapa pendapat yang menentang metode ini karena dinilai dapat merusak kemampuan seseorang dalam menghitung. Apakah hal tersebut benar?


Metode Jarimatika hanya cara sederhana untuk menghitung angka. Menariknya, metode ini dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak.  Dilansir Jurnal Frontiers, kemampuan numerik dasar anak juga meningkat.


Bahkan anak yang bisa berhitung dengan jari disebut memiliki nilai matematika yang lebih tinggi. Ini berkat kemampuan berhitung cepat dengan metode Jarimatika.


Di sisi lain, proses belajar anak menjadi lebih menyenangkan. Apalagi, belajar matematika seringkali jadi momok untuk anak-anak. Namun, metode Jarimatika bisa mengubah persepsi anak tentang matematika sebab anak bisa berhitung dengan cepat dan tidak terlalu rumit.


Metode Jarimatika memberikan cara yang efisien dan praktis. Sehingga, anak lebih cepat belajar berhitung. Selain itu, memori otak anak tidak dibebani karena penghitungan dilakukan tanpa alat sama sekali. Anak hanya perlu menggunakan jari-jarinya saja. 


Dengan metode ini, kemampuan kognitif anak juga terasah. Anak berusaha menyelesaikan hitungan matematika dengan tepat. 


Artificial Intelligence ( AI)


Kecerdasan buatan (AI) telah menghasilkan kemajuan teknologi yang tak terhitung jumlahnya pada tahun 2023. Munculnya otomatisasi dan pembelajaran mesin akan berkontribusi pada ekosistem teknologi yang lebih berkembang pada tahun 2024. Pada tahun 2022, kemungkinan penggunaan AI dua kali lebih besar di perusahaan besar, dan 80% di sektor ritel. Para eksekutif berencana memanfaatkan AI untuk mewujudkan otomatisasi pada tahun 2025. Hal ini terutama karena AI modern baru saja keluar dari tahap pengembangannya, dan kini berkembang secara perlahan.


Pasar AI diproyeksikan tumbuh sebesar 38% pada tahun 2023, dan penggunaan AI diproyeksikan masing-masing mencapai $6,8 miliar dan $7,2 miliar. Namun, sebagian besar penggemar teknologi skeptis terhadap pertumbuhan AI pada tahun 2024. Menurut beberapa ahli, menciptakan AI generatif saat ini merupakan usaha yang mahal dan membutuhkan pasokan chip yang saat ini terbatas. Spekulasi ini telah menciptakan gelembung seputar AI yang memproyeksikan “pancuran air dingin AI” pada tahun 2024. Meskipun mitos-mitos yang ikut-ikutan itu benar, banyak perusahaan telah banyak melakukan inovasi dalam bidang ini tanpa memprediksi masa depan mereka dengan tepat. Namun, itu hanya mitos belaka, dan tidak bisa dikatakan akan ada pancuran air dingin AI yang mekar penuh.